JAKARTA – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia Dr.(HC). dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG. (K) melantik Safrina Salim, SKM, M.Kes, sebagai Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh di Jakarta, Jumat (1/9/2023).
Safrina yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Bina Kesehatan Reproduksi BKKBN RI dilantik menggantikan Drs. Sahidal Kastri, M.Pd yang memutuskan pensiun dini karena mencalonkan diri sebagai Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Dapil Aceh pada pemilu 2024 mendatang.
Safrina juga sebelumnya menjabat Direktur Bina Kesehatan Reproduksi BKKBN, pernah sebagai Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN dan pernah menjabat Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga berencana (DP3KB) Kota Langsa.
Pelantikan tersebut bersamaan dengan dilantiknya para pejabat lainnya di lingkungan BKKBN. Pelantikan tersebut bersamaan dengan dilantiknya para pejabat lainnya di lingkungan BKKBN
Di antara pejabat tinggi pratama lainnya yang dilantik dalam acara tersebut adalah Dr. Edi Setiawan, S.Si, M.Sc, MSE, yang ditetapkan sebagai Direktur Bina Ketahanan Remaja. Dr. Victor Palimbong, yang menduduki jabatan sebagai Kepala Biro Umum dan Humas. Marianus Mau Kuru, SE, MPT, yang menjabat sebagai Direktur Bina Kesehatan Reproduksi.
Selain itu, dua kepala perwakilan BKBBN di daerah juga dilantik, yaitu Safrina Salim, SKM, M.Kes sebagai Kepala Perwakilan BKKBN provinsi Aceh dan Drs. Putut Riyatno, M.Kes sebagai Kepala Perwakilan BKKBN provinsi Jambi.
Dalam sambutannya, Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo, menyatakan bahwa mutasi dan rotasi dalam suatu instansi merupakan hal yang biasa ketika diperlukan penyegaran dan pengalaman lebih banyak dalam karier. Ia berharap pejabat yang baru dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mengembangkan kapasitas diri mereka di lingkungan kerja yang baru.
“Oleh karena itu, manfaatkanlah jabatan yang Anda emban untuk pengembangan kapasitas diri dan untuk memberikan manfaat maksimal kepada publik dan masyarakat,” harapnya.
Hasto mengatakan bagi pejabat yang semula bekerja di pusat kemudian ditugaskan menjadi kepala perwakilan, diibaratkan seperti sebelumnya menjadi ekor harimau, lalu kemudian akan menjadi kepala kucing. Artinya, akan bisa menentukan langkah dan kebijakan di daerah.
Meskipun demikian, Hasto mengingatkan, bahwa di di lapangan memang memiliki tantangan yang cukup besar dan kompleks, dengan target dan sasarannya yang tentu juga harus terukur.
Hasto mengatakan, bahwa memimpin itu adalah seni. Sebagai orang baru di tempat yang baru, tentu harus bisa menempatkan dan menyesuaikan diri. Dia juga mengingatkan untuk pentingnya menghargai senior-senior yang ada di daerah, untuk kelancaran tugas dalam mengabdi.
Selain itu, kepada kepala perwakilan yang baru saja dilantik, diingatkan untuk selalu rendah diri. Sehingga, segala program dan kebijakan yang diterapkan dapat berjalan dengan baik dan saling bersinergi.
“Saya yakin kepada bapak ibu sekalian dengan pengalaman yang bapak ibu miliki saya yakin dapat bekerja dengan baik dan memberikan daya ungkit terhadap kinerja di BKKBN dan pada gilirannya akan memberikan pelayanan publik yang lebih baik,” ujarnya. (mel)