Kelola Makan Gratis Rp71 T, Sri Mulyani Bakal Temui Bos Badan Gizi

headline, Nasional34 Dilihat

JAKARTA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, berencana mengadakan pertemuan dengan Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, untuk membahas alokasi anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan inisiatif Presiden Terpilih, Prabowo Subianto.

Sri Mulyani menyatakan bahwa alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun untuk program MBG dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 masih dalam tahap penyusunan.

Oleh karena itu, arah penggunaan dana tersebut belum bisa dijelaskan secara rinci.

“Kita akan bertemu dulu dengan pimpinannya, dan kita lihat, proses anggarannya kan sekarang sedang disusun,” kata Sri Mulyani saat ditemui di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (20/8/2024).

Meski telah berencana untuk bertemu dengan Kepala Badan Gizi Nasional guna membahas penggunaan anggaran MBG, Sri Mulyani belum menentukan tanggal pasti pertemuan tersebut.

Hal ini disebabkan oleh kesibukannya yang saat ini masih fokus pada pembahasan RAPBN 2025 di DPR hingga pengesahannya.

Sebagai informasi, Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa lembaganya akan mengelola anggaran sebesar Rp71 triliun, yang sebagian besar akan digunakan untuk menjalankan program MBG.

“Yang jelas, anggarannya sebesar Rp71 triliun,” kata Dadan setelah dilantik di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/8/2024).

Dadan juga menjelaskan bahwa anggaran tersebut mencakup seluruh kebutuhan operasional lembaga, termasuk pembayaran gaji pegawai.

Sebagai langkah awal, Dadan berencana membentuk jabatan struktural di bawahnya, seperti pejabat tinggi pratama, inspektur jenderal, sekretaris utama, dan deputi.

Selain itu, struktur organisasi dan tata kelola lembaga juga akan segera disusun.

“Kami juga akan menyusun seluruh peraturan yang terkait dengan program, pelaksanaan program yang berhubungan dengan APBN, dan diharapkan pada minggu pertama Desember, kami sudah menerima Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Jika sudah menerima DIPA, program ini bisa mulai dijalankan pada 2 Januari,” kata Dadan. ***

 

Sumber: CNBC Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *