Ismi Niara Bina Pimpin Nasyiatul ‘Aisyiyah Bener Meriah Periode 2022-2026

Daerah, headline235 Dilihat

BENER MERIAH – Pada Pelaksanaan Musda III Nasyiatul ‘Aisyiyah Bener Meriah yang diadakan di aula Gedung Empu Beru, Redelong, Minggu 15/10/2023 selain memilih Pimpinan Daerah Bener Meriah, juga merumuskan kebijakan-kebijakan strategis yang akan dilakukan selama satu periode.

Adapun nama-nama yang terpilih sebagai tim formatur yaitu, Hayatur Rahmah, M.Pd, dengan suara terbanyak 15 suara dan menjadi Ketua Tim Formatur.

Berikutnya, Isma Niara Bina, M.Psi. Psikolog, Septi Ulandari, S.Pd., Mauizah, S.Pd.I., Birul Walidaini, M.Psi, Husnul Khatimah, S.Pd., Hasanah, S.Sos., Niswah, S.Sos., dan Maspirana.

Hasil rapat tim formatur memilih Isma Niara Bina sebagai ketua, Hayatur Rahmah sebagai sekretaris, dan Septi Ulandari sebagai bendahara PDNA Bener Meriah Periode 2022-2026.

Musda III PDNA Bener Meriah ini dibuka oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Said Abdullah, S.Ag dan ditutup oleh Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah, Hj. Halimah, S.St.

Pembukaan ini juga dihadiri oleh Sekda Bener Meriah, Amran, S.E. Ada dua hal yang diamanahkan oleh Sekda Bener Meriah, pertama mengenai Bener Meriah saat ini darurat kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak.

Dalam hal ini Nasyiatul ‘Aisyiyah harus berperan aktif mengadvokasi dan mengurangi angka kekerasan seksual dan memberikan edukasi pada remaja putri Bener Meriah serta mencerdaskan para ibu agar pintar dalam mengasuh.

Pembinaan-pembinaan remaja putri harus dilakukan secara berkesinambungan. Kedua, mengenai pencegahan tengkes (stunting), Bener Meriah merupakan daerah yang mendapatkan penghargaan dalam pencegahan tengkes dan mengajak NA bersinergi dalam program tersebut.

Melly Masni, M.I.R. dalam kata sambutannya mewakili Pimpinan Wilayah Nasyiatul ‘Aisyiyah Aceh menyampaikan, seiring dengan spirit Nasyiatul ‘Aisyiyah untuk membentuk putri Islam yang sebenar-benarnya dan memajukan perempuan Indonesia.

Periode ini Nasyiatul ‘Aisyiyah memiliki arah kebijakan program dalam gerakan dakwah yang lebih masif di bidang advokasi perempuan dan anak, perwujudan nilai-nilai profetik dan kader yang berwawasan global untuk nasionalisasi Nasyiatul ‘Aisyiyah. [CR]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *