JAKARTA – Tim Nasional Indonesia harus mengakui keunggulan Jepang dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C yang berlangsung pada Jumat (15/11/2024) pukul 19:00 WIB. Pada pertandingan ini, Tim Samurai Biru berhasil mengalahkan Indonesia dengan skor telak 0-3.
Gol Jepang dicetak oleh Ogawa di menit ke-35, Minamino di menit ke-40, Morita di menit ke-49, dan Sugawara di menit ke-68. Dengan kemenangan ini, Jepang memimpin klasemen Grup C dengan raihan 13 poin, sedangkan Indonesia terpuruk di posisi terbawah dengan hanya 3 poin.
Berdasarkan data Fotmob, Jepang mendominasi permainan dengan penguasaan bola sebesar 66%, sementara Indonesia hanya mampu menguasai 34%. Gol Jepang juga tercipta berkat kontribusi Justin Hubner (gol bunuh diri), Takumi Minamino, Hidemasa Morita, dan Yukinari Sugawara.
Kekalahan ini disebabkan oleh beberapa faktor yang menjadi kendala bagi skuad Garuda. Berikut ulasannya:
1. Serangan Balik Efektif, Namun Penyelesaian Lemah
Strategi serangan balik yang diterapkan Indonesia cukup terorganisir, terutama pada babak pertama. Jay Idzes dan rekan-rekannya berhasil mengalirkan bola dengan baik ke lini depan, terutama melalui umpan-umpan terobosan. Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struick beberapa kali menciptakan peluang berbahaya di dekat area pertahanan Jepang.
Namun, masalah utama terletak pada penyelesaian akhir. Peluang yang diciptakan gagal dikonversi menjadi gol, ditambah lagi kurangnya dukungan pemain di kotak penalti lawan membuat serangan tidak maksimal.
2. Cedera Kevin Diks Memberikan Dampak Besar
Cedera Kevin Diks menjadi salah satu faktor signifikan dalam kekalahan ini. Pemain yang menjalani debutnya ini bertugas sebagai wingback kanan untuk menjaga Kaoru Mitoma. Tugas tersebut menjadi tantangan berat bagi bek berusia 28 tahun ini.
Pada menit ke-41, Kevin mengalami cedera setelah benturan kedua, memaksanya ditarik keluar. Sebelum digantikan, tim Indonesia harus bermain dengan 10 pemain, yang membuka celah besar di sisi kanan pertahanan. Situasi ini dimanfaatkan oleh Mitoma untuk memberikan assist kepada Minamino, menghasilkan gol kedua bagi Jepang.
3. Strategi Jepang yang Efektif Membongkar Pertahanan
Jepang menunjukkan kemampuan luar biasa dalam membaca celah pertahanan lawan. Meski di awal laga Indonesia bermain sangat disiplin, dengan lima pemain menjaga lini belakang, Jepang mampu menemukan cara untuk memecah kebuntuan.
Daichi Kamada sering turun ke lini tengah untuk memancing Rizky Ridho keluar dari posisinya. Selain itu, pergerakan aktif Minamino di antara bek dan gelandang Indonesia menciptakan ruang kosong yang dimanfaatkan Jepang, terutama di akhir babak pertama.
4. Keunggulan Individu dan Kedalaman Skuad Jepang
Selain strategi, keunggulan individu para pemain Jepang turut menjadi pembeda. Pemain-pemain Jepang mampu menjalankan instruksi pelatih Hajime Moriyasu dengan sempurna.
Ketika Indonesia mencoba menekan pada babak kedua, pemain Jepang tetap tampil tenang, termasuk Zion Suzuki yang mampu menghadapi ancaman lemparan jauh dari Pratama Arhan tanpa kepanikan.
Kedalaman skuad Jepang juga terlihat ketika Yukinari Sugawara, yang baru masuk di menit ke-62, berhasil mencetak gol hanya tujuh menit setelahnya. Kualitas pemain pengganti Jepang yang setara dengan pemain inti menunjukkan betapa kuatnya skuad mereka.
Kekalahan ini menjadi pelajaran penting bagi Timnas Indonesia untuk memperbaiki performa di pertandingan berikutnya. Perlu peningkatan pada aspek penyelesaian akhir, konsistensi pertahanan, dan strategi untuk menghadapi lawan yang lebih kuat. ***
Sumber: CNBC Indonesia