JAKARTA – Pemerintah Aceh melalui Badan Penghubung Pemerintah Aceh kembali memulangkan satu keluarga kurang mampu dari Jakarta. Mereka dipulangkan melalui Bandara Soekarno Hatta. Keluarga itu diberangkatkan pada pukul 09.30 Wib, Selasa 12 September 2023 kemarin.
Mereka yang berjumlah enam orang tersebut, terdiri dari, Kepala Keluarga Rifki Saputra (36) bersama istrinya Mawardah (32) dan empat anaknya masing-masing Meisya Aqila (10), Niswabarkiya (7), Sajida Ramadhana (5) dan balitanya Ashfahani yang masih berusia dua (2) tahun.
Kepala BPPA, Akkar Arafat mengatakan, keluarga tersebut sudah lama merantau ke Jakarta. Rifki selaku kepala rumah tangga sebelumnya juga sempat mempunyai pekerjaan tetap namun dalam perjalanan ia mengalami sakit yang membuat kakinya tidak bisa digerakan.
“Saat ini dia ada keterbatasan, bila berjalan menggunakan tongkat atau kursi roda, dan tidak bisa duduk lebih dari 4 jam karena akan berpengaruh pada ketahanan tubuhnya”, kata Akkar, Rabu 12 September 2023.
Oleh sebab itulah yang bersangkutan dipulangkan lewat jalur udara.
“Kalau Program BPPA, setiap pemulangan itu menggunakan Bus dari Terminal Pulo Gebang, namun setelah melihat kondisi Rifki dan berkoordinasi dengan Dinas Sosial Aceh maka diambil keputusan untuk dipulangkan menggunakan pesawat,” kata Akkar.
Keputusan ini diambil setelah menimbang akan resiko-resiko yang mungkin saja terjadi apabila dia dipulangkan lewat jalur darat.
“Bayangkan dia duduk saja pusing, kakinya tidak bisa bergerak, kalau dipulangkan dengan bus artinya memakan waktu 3 sampai 4 hari perjalanan,” ujarnya.
Sementara itu, untuk tiket pemulangan Dinas Sosial Aceh menanggung satu penumpang saja, yakni kepala Keluarga Rifki. Sementara untuk tiket istri dan keempat anaknya merupakan kebijaksanaan Penjabat Gubernur Aceh.
“Dalam hal ini Bapak Gubernur juga prihatin melihat nasib keluarga tersebut, oleh sebab itu Beliau mengambil kebijaksanaan pribadi agar satu keluarga tersebut diterbangkan ke Aceh di hari yang sama,” katanya.
Untuk diketahui pemulangan itu merupakan bagian dari program kerja BPPA terutama di Sub Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Masyarakat yang kerap berkolaborasi dengan Dinsos Aceh.
Dimana dalam hal ini, BPPA terus membantu masyarakat Aceh di Pulau Jawa yang ingin pulang dari Jakarta karena terlantar dan kurang mampu.
“Pada intinya, ketika ada yang kesusahan untuk pulang, kita akan terbuka untuk membantunya, akan tetapi tetap dengan mengedepankan mekanisme yang ada,” tutup Akkar. (rill/cr).