IRAN – Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, memimpin langsung salat jenazah dalam prosesi pemakaman pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, di Universitas Teheran pada Kamis (1/8/2024).
Dalam prosesi tersebut, Khamenei memberikan penghormatan terakhir kepada Haniyeh dan berbicara dengan keluarganya.
Tohid Asadi dari Universitas Teheran menyatakan bahwa pemakaman Haniyeh di Teheran adalah “momen yang sangat menyedihkan” bagi banyak warga Iran dan pendukung perjuangan Palestina di seluruh dunia.
“Kesedihan ini diperparah oleh fakta bahwa kejadian ini terjadi dalam konteks yang lebih luas, di mana rezim Zionis yang brutal membunuh warga biasa setiap hari. Ribuan orang telah tewas dalam beberapa bulan terakhir,” kata Asadi kepada Al Jazeera, merujuk pada perang di Gaza.
Menurut Asadi, pembunuhan Haniyeh di Teheran merupakan bukti lebih lanjut dari agresi Israel yang menargetkan kedaulatan Iran.
“Mereka marah dengan situasi yang terus berlanjut ini,” tambahnya.
Kematian Haniyeh menimbulkan pertanyaan terkait eskalasi konflik di Timur Tengah. Sebelumnya, Khamenei telah memerintahkan Iran untuk “menyerang Israel secara langsung”.
Mengutip CNN International, laporan pertama tentang perintah ini muncul di New York Times.
Media tersebut mengutip informasi dari tiga pejabat Iran yang mengetahui perintah tersebut, yang diberikan selama pertemuan darurat Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran.
Khamenei juga menyatakan bahwa Iran berkewajiban membalas kematian Haniyeh, terutama karena ia terbunuh di wilayah Iran.
“Dengan tindakan ini, rezim Zionis kriminal dan teroris telah menyiapkan dasar untuk hukuman keras bagi dirinya sendiri, dan kami menganggapnya sebagai tugas kami untuk membalas dendam atas darahnya karena ia telah menjadi martir di wilayah Republik Islam Iran,” katanya dalam pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita resmi IRNA. ***
Sumber: CNBC Indonesia
