MALAYSIA – Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim, mengungkapkan bahwa ia membahas berbagai isu penting, termasuk perbatasan dan investasi, saat menjamu Presiden RI, Prabowo Subianto, dalam makan siang bersama di Rumah Tangsi, Kuala Lumpur, Kamis.
“Hari ini saya menyambut kedatangan sahabat baik saya, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang sedang menjalani kunjungan kerja resmi di Malaysia,” tulis Anwar melalui unggahannya di platform X.
Dalam kesempatan tersebut, PM Anwar menyampaikan bahwa mereka mendiskusikan berbagai topik untuk memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara.
Topik yang dibahas meliputi isu perbatasan, tenaga kerja, pengelolaan nelayan di wilayah perairan Selat Malaka, perdagangan, investasi, ekonomi, sosial budaya, serta sektor pertahanan dan keamanan.
Kedua pemimpin memanfaatkan waktu pertemuan yang singkat namun bermakna ini untuk mempererat hubungan yang sudah terjalin erat antara Indonesia dan Malaysia.
“Insya Allah, saya yakin pertemuan ini akan membuka peluang-peluang baru yang dapat dimanfaatkan demi masa depan yang lebih baik bagi kedua negara,” ujar Anwar.
Setelah menghadiri Forum Ekonomi Malaysia 2025 di Kuala Lumpur Convention Center (KLCC), Anwar menjamu makan siang Prabowo di Rumah Tangsi.
Ia juga mendampingi Prabowo hingga ke Kompleks Bunga Raya di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Sepang.
Dalam keterangannya kepada media, sebagaimana dilaporkan oleh Bernama, Anwar menyebutkan bahwa kunjungan resmi Prabowo sejatinya dijadwalkan pada 27 Januari.
Namun, Prabowo memilih datang lebih awal untuk mendiskusikan berbagai isu strategis secara langsung, termasuk komitmen dalam mendukung kepemimpinan ASEAN.
Presiden Prabowo didampingi oleh Menteri Luar Negeri RI Sugiono dan Sekretaris Kabinet Mayor Inf Teddy Indra Wijaya selama kunjungannya ke Malaysia.
Kehadiran mereka disambut oleh Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Hasan, Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono, serta Atase Pertahanan RI Brigjen Winarno di Sepang pada pagi hari.
Dalam pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Malaysia, kunjungan tersebut dianggap mencerminkan hubungan istimewa antara kedua negara yang didukung kerja sama erat di berbagai sektor, termasuk ekonomi, sosial budaya, pertahanan, dan keamanan.
Pada 2023, Indonesia menjadi mitra dagang terbesar ketujuh Malaysia secara global dan terbesar ketiga di antara negara-negara ASEAN, dengan total perdagangan mencapai 111,21 miliar ringgit Malaysia (setara Rp399,2 triliun).
Pada periode Januari hingga Oktober 2024, nilai perdagangan bilateral kedua negara tercatat mencapai RM95,50 miliar (Rp342,8 triliun), meningkat dari RM94,37 miliar (Rp338,7 triliun) pada periode yang sama di tahun sebelumnya. (*)
Sumber: Antaranews.com