Konsumsi Air Permukaan Rentan Memicu Penyakit Serius, Berikut Penjelasannya

Gaya Hidup, headline123 Dilihat

GAYA HIDUP – Dr. Diana Sunardi, Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menyatakan bahwa mengonsumsi air permukaan dapat memicu berbagai penyakit, termasuk penyakit lambung hingga kanker.

“Air permukaan sangat rentan terhadap kontaminasi. Dulu kita mengenal diare sebagai risiko utama, namun penelitian terbaru menunjukkan pengaruhnya lebih luas, mulai dari stunting hingga risiko penyakit kanker,” kata Diana di Klaten, Jawa Tengah, Selasa.

Menurut Diana, air permukaan mudah tercemar sehingga konsumsinya dapat menyebabkan penyakit serius. Air ini rentan mengandung logam berat seperti timbal dan kadmium yang dapat meningkatkan risiko kanker.

Penelitian juga menunjukkan bahwa bakteri Helicobacter pylori, sering ditemukan pada penderita penyakit lambung, lebih banyak dijumpai pada orang yang mengonsumsi air tanah atau sungai.

Air yang tidak sehat juga berpotensi menyebabkan stunting atau pertumbuhan anak yang terganggu.

Diana menjelaskan bahwa studi mereka menunjukkan bahwa konsumsi air berkualitas, seperti air kemasan galon, lebih baik dalam menjaga keseimbangan bakteri baik dan jahat di saluran cerna anak-anak dibandingkan air sumur.

Anak-anak yang mengonsumsi air berkualitas cenderung memiliki kesehatan saluran cerna yang lebih baik, sehingga penyerapan nutrisinya lebih optimal.

“Jika saluran cerna tidak sehat, penyerapan nutrisi tidak optimal. Sebanyak apapun makanan yang diberikan, anak tersebut tidak akan tumbuh dengan baik,” jelasnya.

Dosen Departemen Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada Dr. Heru Hendrayana juga menegaskan bahwa air permukaan rentan tercemar oleh aktivitas manusia seperti limbah dan septic tank, sehingga tidak layak dikonsumsi.

Menurut Heru, air berkualitas baik berasal dari lapisan bawah tanah yang menyerap mineral dari batuan selama puluhan hingga ratusan tahun.

“Air dari bawah tanah terlindungi oleh lapisan yang menjaga kualitasnya. Selama puluhan hingga ratusan tahun, batuan memberikan mineral kepada air, sehingga air tersebut mengandung mineral yang bermanfaat,” katanya.

Lebih lanjut, Heru mengatakan bahwa air berkualitas baik berasal dari daerah vulkanik yang menyediakan air kaya mineral.

“Daerah vulkanik dengan batuan muda menghasilkan air berkualitas baik karena terperangkap dan mengalir dalam waktu lama, menghasilkan air yang kaya mineral,” jelas Heru, yang juga Ketua Dewan Pembina Yayasan Aliansi Wali Sumber Daya Air Indonesia. ***

 

Sumber: Antaranews.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *