Indonesia Kini Miliki Asosiasi Antariksa, Ini Pendiriannya

headline, Nasional126 Dilihat

JAKARTA – Indonesia telah resmi memiliki asosiasi antariksa sebagai wadah kolaborasi bagi para pelaku, pakar, profesional, dan pemerhati bidang antariksa.

Asosiasi ini bertujuan membangun ekosistem yang dinamis untuk memajukan teknologi, industri, serta regulasi terkait keantariksaan nasional. Kehadirannya diharapkan dapat memperkuat posisi strategis Indonesia di industri antariksa internasional.

Asosiasi Antariksa Indonesia resmi didirikan

pada Selasa, 21 Januari 2025, di Jakarta. Pendiriannya melibatkan tokoh-tokoh nasional, seperti Adi Rahman Adiwoso, Aryo PS Djojohadikusumo, dan David Fernando Audy.

Acara tersebut juga dihadiri Ketua National Air and Space Power Center of Indonesia (NASPCI) Marsekal Pertama TNI Dr. Penny Radjendra dan Kepala Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, Dr. Robertus Heru Triharjanto.

Ketua Asosiasi Antariksa Indonesia, Adi Rahman Adiwoso, menegaskan pentingnya Indonesia memiliki kemampuan teknologi antariksa yang kompetitif.

Dengan perkembangan inovasi yang pesat, Indonesia harus mampu tidak hanya memanfaatkan ruang angkasa, tetapi juga memproduksi dan meluncurkan teknologi antariksa secara mandiri.

Asosiasi ini diharapkan dapat menjadi landasan kokoh untuk membangun kolaborasi berkelanjutan antara pemerintah, swasta, pertahanan, dan lembaga penelitian.

Visi Strategis dan Dukungan Pemerintah

Menurut Adi Rahman, asosiasi ini memiliki visi besar untuk mendorong Indonesia menjadi pemain utama di industri antariksa global.

Melalui kolaborasi lintas sektor, Asosiasi Antariksa Indonesia berkomitmen mendukung pembangunan nasional, kesejahteraan, dan keamanan negara.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi, Aryo PS Djojohadikusumo, menambahkan bahwa antariksa memiliki peran penting dalam geopolitik, ekonomi, dan teknologi.

Dengan pemanfaatan teknologi antariksa secara mandiri, Indonesia dapat mendukung kebijakan Presiden Prabowo Subianto, seperti Asta Cita, yang mencakup kedaulatan pangan, energi, dan sumber daya air.

Satelit, misalnya, dapat digunakan untuk penginderaan jarak jauh guna memantau kondisi tanah, air, dan unsur hara, yang sangat relevan dengan prioritas kedaulatan nasional.

Pentingnya Teknologi Antariksa untuk Pertahanan dan Keamanan

Ketua NASPCI, Dr. Penny Radjendra, menyambut baik pendirian asosiasi ini. Menurutnya, keberadaan asosiasi akan memperkuat kedaulatan nasional dalam akses antariksa untuk kepentingan pemerintah, militer, swasta, dan penelitian. Teknologi antariksa, seperti satelit komunikasi dan penginderaan jarak jauh, akan menjadi alat penting dalam menjaga keamanan nasional.

BRIN dan Dukungan Riset Nasional

Dr. Robertus Heru Triharjanto, Kepala Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, menyampaikan bahwa pihaknya mendukung penuh asosiasi ini.

Sebagai badan yang bertanggung jawab dalam riset dan regulasi antariksa, BRIN siap bekerja sama, terutama dalam pengembangan sumber daya manusia, teknologi, serta diplomasi antariksa.

Asosiasi Antariksa Indonesia berkomitmen meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya antariksa dalam mendukung perekonomian, pertahanan, serta riset dan inovasi teknologi. Kolaborasi ini diharapkan mampu mempertegas peran strategis Indonesia di kancah internasional. ***

 

Sumber: CNBC Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *