BANDA ACEH – Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh laksanakan Yudisium Sarjana Gelombang III Semester Genap Tahun Akademik 2022/2023 pada Rabu, 6 September 2023 di Aula Lantai III Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Wakil Dekan 1, Dr Maizuddin, M Ag melaporkan sebanyak 111 orang yang terdiri dari 63 laki-laki dan 48 orang perempuan. Mahasiswa yudisia tersebut terdiri dari dari empat Program Studi (Prodi), yaitu Prodi Aqidah dan Filsafat Islam 12 orang, Prodi Studi Agama-Agama 19 orang, Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir 50 orang dan Prodi Sosiologi Agama 30 orang.
“IPK tertinggi dalam yudisia adalah yudisia dari Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir dengan IPK 3,84 atas nama Muizzatul Husna diikuti yudisia dari prod Studi Agama-Agama 3,83 atas nama Nadia Shahirah Binti Samuri, Prodi Aqidah dan Filsafat Islam 3,81 atas nama Sakinah Binti Abu Bakar, dan Prodi Sosiologi Agama, 3,79 atas nama Sarida Wati,” kata Maizuddin.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Dr. Salman Abdul Muthalib, Lc, M. Ag mengucapkan selamat kepada para yudisia atas capaian akademik sekaligus juga menyampaikan pesan bahwa ini bukanlah akhir dari studi.
“Masih ada jenjang pendidikan pada tingkat berikutnya agar memiliki daya saing yang lebih kuat. Dekan juga berpesan kepada yudisia untuk menjadi alumni yang memiliki wawasan luas, berkahklak mulia dan membangun bakat enterpreneur atau kewirausahaan.” ujarnya.
Selain itu Dekan juga mengharapkan agar ke depan mahasiswa dapat menyelesaikan perkuliahan di fakultas tersebut lebih cepat, cukup selama tujuh atau delapan semester.
Dalam kegiatan yudisium ini berkesempatan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Rony Widijarto Purubaskoro. Dalam orasi ilmiah yang berjudul Akselerasi Ekonomi Digital, Inklusif, dan Hijau Menuju Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas.
Dalam paparannya Kepala Perwakilan Bank Indonesia Aceh tersebut menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang sangat tinggi dalam digitalisasi ekonomi dan keuangan.
Pertumbahan digitalisasi ekonomi dan keuangan berlangsung pesat, terutama sejak pandemi Covid. Digitaliasi ekonomi ini membuka peluang usaha dan akses pasar melalui pratform e commerce, termasuk untuk UMKM. Pertumbuhan fintech, digital banking terus berlangsung.
Pesatnya perkembangan kripto telah memicu bank sentral dan organisasi internasional secara intensif berupaya menemukan solusi untuk merespon perkembangan digital currencies.
Merespon hal tersebut Bank Indonesia telah dan terus mengimplementasikan kebijakan pro growth, termasuk di area sistem pembayaran guna akselerasi digitaliasi serta ekonomi keuangan inklusif dan hijau guna akselerasi inklusi & sustainability.
BI terus mengakselerasi aktivitas ekonomi dan keuangan digital melalui berbagai inisiatif digitalisasi sistem pembayaran antara lain QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), BI-FAST, dan SNAP (Standar Nasional Open API untuk pembayaran).
Melalui keuangan digital tersebut, BI melakukan upaya pembinaan terhadap UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional untuk go digital dan UMKM hijau. (cr)