BEIJING – Aero Engine Corporation of China (AECC) pada Rabu (13/11) mengumumkan bahwa mereka telah memperoleh kontrak pembelian serta kerja sama untuk lebih dari 1.500 unit produk mesin, dengan nilai pesanan mencapai lebih dari 10 miliar yuan (1 yuan = Rp2.184).
Ini menjadi pesanan terbesar dalam sejarah perusahaan tersebut, menurut keterangan produsen mesin pesawat asal China itu pada ajang Pameran Penerbangan dan Kedirgantaraan Internasional China ke-15, yang juga dikenal sebagai Airshow China, di kota pelabuhan Zhuhai, Provinsi Guangdong.
“Kami menampilkan lebih dari 60 produk dalam pameran ini, dengan hampir separuhnya baru pertama kali diperkenalkan ke publik, mencetak rekor baru,” kata Yang Song, juru bicara Aero Engine Corporation of China.
Mesin AES100 menjadi salah satu sorotan utama di pameran tersebut. Mesin ini baru saja menerima sertifikasi tipe dari Administrasi Penerbangan Sipil China tiga bulan lalu, sebagai pencapaian penting dalam pengembangan mesin pesawat sipil yang canggih dan mandiri di China.
Aero Engine Corporation of China juga merilis laporan terkait pasar mesin pesawat sipil pada pameran ini. Laporan tersebut memperkirakan bahwa dalam dua dekade mendatang, pasar China akan membutuhkan sekitar 19.000 mesin pesawat, atau sekitar seperlima dari pasar global, dengan total nilai lebih dari 300 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.782).
Pada periode yang sama, pengiriman mesin turbofan komersial global diprediksi akan mencapai lebih dari 87.000 unit, dengan nilai sekitar 1,5 triliun dolar AS. Laporan itu juga memperkirakan bahwa pada tahun 2043, jumlah armada turbofan komersial di China akan meningkat menjadi lebih dari 21.000 unit. ***
Sumber: Antaranews.com