ACEH BESAR – Pesantren Baitul Arqam mengadakan peluncuran Pesantren Hijau yang dihadiri oleh Deputi V Kemenko PMK RI, Didik Suhardi S.H.,M.Si., Ph.D. di Dayah Pesantren Baitul Sibreh. Selasa, 25 September 2023.
Hadir di acara launching tersebut, Ketua PWM Aceh, A. Malik Musa, Wakil Ketua PWM Aceh Dr. Taqwaddin Husein dan Dr. Iskandar Muda Hasibuan dari Majelis Pendidikan Dasar Pendidikan Menengan dan Pendidikan Non Formal (Dikdasmen PNF) PW. Muhammadiyah Aceh.
Kehadiran Didik Suhardi juga sebagai upaya memasifkan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) melalui aksi nyata dengan penanaman pohon untuk terbentuknya budaya gaya hidup dan cinta lingkungan.
Sekolah atau madrasah yang baik itu bisa dilihat dari dua hal, yakni manajerial dan leadership. Para pimpinan dan guru harus bisa mengemban amanah sebaik-baiknya dalam mengelola lembaga pendidikan yang transparan dan akuntabel agar masyarakat lebih percaya.
“Bukti otentiknya terlihat dari siswa atau lulusan yang berkarakter, bagus secara akademik dan nonakdemik. Indikator sekolah hebat, leadership hebat, salah satunya dengan berani mengambil risiko untuk pembaharuan, inovasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan;” kata Didik.
Dr. Muharrir Asy’ari, selaku Direktur Baitul Arqam juga menyampaikan bahwa spirit yang dibangun dalam kegiatan ini adalah madrasah sebuah sekolah unggul modern, holistik, dan berkemajuan serta lingkungan yang mendukung akan menunjang pertumbuhan karakter siswa dan meningkatkan kinerja para pengajar.
Seremonial penghijauan dilakukan dengan menanam pohon pertama di samping kantor Madrasah Tsanawiyah Baitul Arqam. Area Pesantren Baitul Arqam yang luasnya kurang lebih 2 hektare itu sebelumnya telah pula ditanami beberapa tanaman rindang dan produktif seperti mangga, jambu, dan kelengkeng.
Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian acara dari Rapat Kerja Wilayah Majelis Dikdasmen PNF Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Aceh yang berlangsung di Sei Hotel Kampung Mulia, Banda Aceh, 23–25 September 2023.
Rakerwil mengusung tema Meneguhkan Visi, Mengembangkan Kolaborasi, Menghadirkan Transformasi ini dihadiri oleh sekitar 80 personel dari sekolah Muhammadiyah seluruh provinsi Aceh yang merupakan tenaga pengajar, kepala sekolah, dan ketua majelis Dikdasmen se-Aceh.
Ada banyak aplikasi penunjang mengajar dan manajemen sistem yang dipaparkan dalam rakerwil Dikdasmen kali ini. Hal ini akan memudahkan sistem manajemen pembelajaran berbaris aplikasi digital.
Kami sebagai kepala sekolah merasa sangat terbantu dengan adanya aplikasi EduMu. Tenaga pengajar bisa terkoneksi dengan orang tua secara real time.
“Aplikasi ini akan menunjang kolaborasi para pendidik dan orang tua. Bagi guru-guru sendiri, aplikasi ini akan memudahkan evaluasi. Karena semua serbadigital, tentunya lebih ramah lingkungan. Evaluasi bisa dilakukan paperless,” kata Yudhi Aswad yang hadir sebagai perwakilan Madrasah Aliyah Baitul Arqam.
Ketua Dikdasmen Pimpinan Wilayah Aceh, Iskandar Hasibuan, dalam kata sambutannya menyampaikan bahwa seluruh sekolah Muhammadiyah di Aceh harus berkemajuan dan unggul, serta mengutamakn kolaborasi.
“Sebab zaman sekarang yang paling penting bukan lagi kompetisi, melainkan kolaborasi,” pungkas Iskandar. (Cr)