Arab Saudi dan UAE Tidak Mengutuk Pembunuhan Ismail Haniyeh, Ini Alasannya

JAKARTA – Banyak negara yang secara terbuka mengutuk pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, di Iran pekan ini.

Negara-negara yang menyuarakan kecaman termasuk Indonesia, Turki, Malaysia, Iran, Irak, Suriah, Aljazair, Qatar, Yordania, Oman, Yaman, Kuwait, Pakistan, dan Afghanistan.

Beberapa negara non-Muslim juga mengecam pembunuhan Haniyeh, yang diduga kuat dilakukan oleh Israel, seperti China dan Rusia.

Namun, sejumlah negara Arab dan mayoritas Muslim belum mengeluarkan pernyataan resmi mengutuk tindakan tersebut.

Negara-negara tersebut termasuk Mesir, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), dan Bahrain, menurut Middle East Monitor, Sabtu (3/8/2024).

Arab Saudi hingga kini belum memberikan pernyataan konkret mengenai pembunuhan Haniyeh.

Mesir, UEA, dan Bahrain tidak mengutuk pembunuhan itu, namun menyatakan keprihatinan mereka terhadap potensi “eskalasi regional”.

Mesir dalam pernyataannya memperingatkan dampak kebijakan pembunuhan dan pelanggaran kedaulatan negara, serta kemungkinan tindakan tersebut memicu konflik di wilayah tersebut.

Namun, Mesir tidak menyebutkan nama Haniyeh atau Iran sebagai tempat terjadinya pembunuhan dalam pernyataannya.

Sementara itu, UEA mengeluarkan pernyataan singkat yang menyatakan bahwa mereka “memantau dengan cermat perkembangan pesat di regional” dan menyatakan “keprihatinan mendalam atas eskalasi yang terus berlanjut dan dampaknya terhadap keamanan dan stabilitas di kawasan.” UEA menekankan pentingnya pengendalian diri dan kebijaksanaan maksimal untuk menghindari risiko dan memperluas cakupan konflik.

Kementerian Luar Negeri Bahrain juga memperingatkan peningkatan eskalasi di kawasan dan dampaknya terhadap keamanan di Timur Tengah.

Mereka meminta Dewan Keamanan PBB dan komunitas internasional untuk mendukung upaya negara-negara mencegah eskalasi lebih lanjut. ***

 

Sumber: CNBC Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *